Jumat, 30 Maret 2012

Tujuan Belanja Murah di Seoul, Ewha dan Hongdae


Akhir-akhir ini diIndonesia demam korea sedang melanda, semua hal yang berbau Korea dicari-cari.. dan pastinya jadi banyak orang-orang yang ingin keKorea.. dan kalau sudah sampai diKorea, ingin belanja dengan harga murah dan dengan kualitas yang tdk kalah, berikut ini tempat"nya:  


Pergilah ke Ewha dan Hongdae di Ibu Kota Korea Selatan jika Anda ingin mencari aksesoris unik dan keren atau kehidupan malam yang mengasyikkan.
bu Kota Korea Selatan, Seoul, memiliki banyak pilihan tempat berbelanja. Myeongdong adalah tujuan utama para turis yang ingin menghabiskan uangnya. Mereka yang suka bertualang dan menginginkan barang-barang unik, Ewha (atau diucapkan "Ii-dei") dan Hongdae adalah tempat yang dituju oleh orang lokal untuk mencari harga murah dan tren terbaru.
Dua-duanya terletak dekat kampus-kampus universitas dan penuh dengan produk kreatif, biasanya ditujukan untuk mereka yang menyukai gaya-gaya unik. Nyaris tidak ada yang seragam di sini.

Jalan Ewha





Butuh penyesuaian untuk bisa berkeliling di Ewha. Ada banyak gang dan jalan-kalan kecil yang penuh dengan kios-kios dan rak-rak pakaian. Meski memusingkan, berkeliling di sini sangat memuaskan. Karena pasarnya adalah pelajar, maka harga-harga di sini murah, para penjaga toko tahu mereka yang datang ke sini kebanyakan memiliki anggaran terbatas.

Secara aestetis, kawasan ini ditata ulang pada 2005. Kini jalan-jalannya disemen ulang, pohon-pohon pun ditanam untuk memberi kesan Eropa. Barang-barang favorit di sini termasuk sepatu, pakaian vintage serta, paling banyak, aksesoris.

Menuju ke sana: Subway Line 2, langsung ke Stasiun Ewha. Keluar di pintu 1.
**
   


Jalan Hongdae

 

Di dekat jalan ini, terdapat Hongik University, sekolah prestisius yang dikenal akan program seni dan desainnya. Maka pengunjung dan pelajar yang datang ke sini pun membawa energi serta kreativitas sekolah itu.

Banyak barang yang dibuat oleh para pelajar. Pusat penjual pakaian dan toko vintage bisa Anda temukan di sepanjang jalan utama, Eo Ulmadang-gil, hanya beberapa menit dari stasiun kereta bawah tanah.

Ada juga pasar mingguan yang disebut Art Free Market (sebuah pasar loak barang-barang seni yang dibuat oleh para pelajar) berlangsung mulai Maret sampai November antara jam 1 siang-6 sore.

Tujuan belanja favorit lainnya buat orang lokal adalah Volkswagen (+822 (0) 2 334 8817), hanya berjalan sekitar 30 detik dari Stasiun Hongik. Banyak toko-toko di sekitar situ yang berjualan pakaian perempuan, tapi laki-laki juga dapat menemukan koleksi desain vintage juga, termasuk untuk kaus, tas pria dan berbagai macam topi.

Orang-orang tidak datang ke Hongdae untuk belanja. Saat malam datang, kehidupan pun makin meriah. Pergilah ke Café aA (+822 (0) 2 3143 7312) sebelum menuju ke Club Mansion.

Menuju ke sana: Subway Line 2 ke Stasiun Hongik. Gunakan pintu keluar 5.

Jumat, 10 Februari 2012

Serba - Serbi Korea ( OBJEK WISATA PULAU JEJU)


  • Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju. 
  • Mokseokwon ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
 
  • Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
 
  • Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.
 

  • Kebon Raya Yeomiji, kebon raya terluas di Asia (12.210 m²). Mengkoleksi berbagai jenis tanaman anggrek tropis, dilengkapi dengan observatorium, institut ekologi. Di luarnya terdapat replika taman-taman terkenal.
 
  • Gelanggang Pacuan Kuda Jeju, didirikan oleh Asosiasi Pacuan Kuda Korea untuk mengembangkan olahraga berkuda di Jeju. Pacuan kuda diadakan seminggu sekali tiap hari Sabtu di tempat ini.
 
  • Gunung Sanbang (Sanbang-san), terletak di Kabupaten Jeju Selatan
 

  • Institut Seni Bonsai (Bunjae Artpia), terletak di Desa Jeoji, Kec. Hangyeong, Kab. Jeju Utara. Didirikan tahun 1992, adalah tempat pemeliharaan bonsai khas Korea.
 
  • Air Terjun Cheonjeyeon, terletak sebelah barat kota Seogwipo, Kab. Jeju Selatan. Terdiri dari tiga tingkat. Dilengkapi jembatan dan paviliun.
 
  • Air Terjun Jeongbang, terletak 1,5 km di tenggara kota Seogwipo, salah satu dari 3 air terjun utama di Jeju. Air terjun Jeongbang langsung bermuara ke laut dan dianggap sebagai salah satu tempat yang pernah dikunjungi oleh Seo Bok (Xu Fu;徐福), utusan Kaisar Qin Shi Huang (berkuasa 259 SM-210 SM) dalam perjalanan mencari obat panjang umur. Di dinding dekat air terjun terdapat ukiran yang bertuliskan "徐市過此" ("Seobul gwa cha") yang menandakan kunjungan Seobul.
 
  • Oedolgae atau "Batu Kesepian" adalah batu karang setinggi 20 meter yang menonjol di pantai selatan kota Seogwipo.
-
 
  • Taman Hallim, di dalamnya termasuk Gua Hyeopjae dan Ssangyong. Taman Hallim dilengkapi dengan kebon raya dan fasilitas rekreasi.
 
  • Yongduam, bermakna "Batu Kepala Naga", dikarenakan bentuknya mirip kepala naga yang muncul dari air laut. Terletak di wilayah Kota Jeju.
 
  • Kawah Sangumburi, salah satu dari tiga kawah utama di Jeju. Kawasan yang menjadi tempat konservasi flora, sebanyak 420 jenis spesies tanaman iklim subtropis, sedang dan alpen.
 
  • Chisatgae, kumpulan bebatuan yang membentuk persegi panjang di sepanjang pantai di Desa Daepo, antara Seogwipo dan Jungmun.
 
  • Kampung Seongeup, kampung tradisional yang mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju. Terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju bagian timur.

 

 

 



Rabu, 18 Januari 2012

Arti Cinta (menurutku)



Banyak orang yang menafsirkan arti cinta…

Dari Kahlil gibran, Chairil anwar, Guru Bahasa, Sampai Pengamen Jalanan

Tapi Menurutku cinta itu sebuah kisah…

Kisah yang terbuat dari tinta persahabatan yang digoreskan di suratan takdir setiap insan…

Cinta sejati akan tertulis jika seorang manusia menemukan inspirasi dan hikmah hidupnya sendiri…

Dan dia akan berusaha agar goresan setiap makna, rasa dan arti dari cinta takkan terhapus dari lembaran-lembaran kehidupan…

Namun cinta sejati tidak akan tecetak disaat pulpen kasih sayang telah lenyap…

Saat tinta persahabatan telah bocor kau akan merindukannya..

Saat pulpen kasih sayang telah patah ia akan merobek semua cinta yang telah terukir…

Namun saat cinta telah dimiliki ia akan digenggam erat hingga ia menjadi lusuh dan tergores-gores disaat itu ia akan menangis dan meminta terlepas dari semua ini
 
KARENA CINTA TIDAK BISA DIMILIKI DAN IA AKAN MEMANCARKAN INDAH NYA dengan IKHLAS

Jumat, 06 Januari 2012

SERUNYA PASAR SENI INSANDONG




Seperempat penduduk Korea Selatan tinggal di Seoul, sehingga menjadi kota terpadat di Korea Selatan. Otomatis, segala hal pun terpusat di sini. Seperti Jakarta, dinamisnya Seoul langsung terasa begitu menginjakkan kaki di bandara internasional Incheon.

Seoul telah menjadi pusat politik, ekonomi, dan kebudayaan Korea selama enam abad terakhir sejak jaman Raja Taejo, pendiri dinasti Chosun. Di kota serba modern ini, bangunan baru bersatu harmonis dengan istana dan pintu-pintu tua pembatas peninggalan Koryo--sebutan Korea zaman dulu. Misalnya di daerah pintu tua peninggalan dinasti Chosun - Dongdaemun dan Namdaemun - kini padat dengan gedung tinggi berarsitektur modern.

Setelah masuk hotel, tempat tujuan pertama adalah Pasar Seni Insadong. Tidak terlalu sulit untuk mencapai Insadong, ada beberapa alternatif jalur kereta bawah tanah. Dengan menggunakan jalur oranye, Anda bisa turun di stasiun Anguk. Dengan jalur biru, Anda bisa turun di stasiun Jonggak atau Jongno Sam jika menaiki jalur ungu. Idealnya, Anda turun di stasiun Anguk karena lebih dekat untuk berjalan kaki ke Insadong.

Insadong merupakan daerah paling tepat untuk merasakan kebudayaan tradisional Korea. Banyak galeri di situ menampilkan berbagai kreativitas desain seni yang akan mengundang decak kagum.


Ada galeri yang isinya cuma memamerkan gentong-gentong tradisional Korea yang dilukis dengan warna-warna pop. Unik sekali terlihatnya. Ada juga galeri yang menampilkan karya fotografi gedung-gedung tua di Seoul, galeri keramik, kerajinan tangan, sampai furnitur antik.

Insadong juga surga buat para turis yang mencari oleh-oleh Korea. Mulai dari gantungan kunci, pulpen, patung, baju sampai camilan lengkap di sini. Harga oleh-oleh di Insadong juga sangat terjangkau.

Selain tempat ideal mencari oleh-oleh, Insadong juga jadi tempat seru untuk wisata kuliner. Sepanjang jalan, banyak lapak makanan jajanan pasar sampai hidangan tradisional Korea. Buat yang suka sekali dengan topokki (semacam makanan yang terbuat dari tepung beras), bisa langsung mengunjungi toko kue beras Nagwon yang terkenal dengan berbagai makanan dari tepung beras.

Usai menikmati galeri seni dan mencoba camilan di jalan Insadong, kita bisa berjalan kaki sedikit ke klenteng Jogyesa yang merupakan tempat beribadah sekte terbesar penganut Buddha di Korea. Atau bisa mampir ke paviliun Bosingak Bell dan lonceng raksasanya. Lonceng ini dibunyikan setiap kali pergantian tahun. Di sekeliling paviliun terdapat drum tradisional besar yang memberi aksesori tersendiri tata kota di situ.

Di seberang paviliun, kontras dari bangunan kuno, ada menara Jongno yang menampilkan arsitektur bangunan super unik. Jika naik ke lantai paling atas di malam hari, kita bisa melihat kota Seoul lengkap dengan hamparan lampu yang menakjubkan. Jadi, tidak perlu jauh-jauh ke menara Seoul.